forestry group | Jenis-Jenis Kayu Untuk Furnitur | Pada zaman dulu, furnitur banyak yang terbuat dari kayu utuh tanpa sambungan, sehingga lebih tebal dan kokoh. Lama-lama persediaan kayu menipis. Furnitur dari kayu utuh pun menjadi sangat jarang dibuat. Sebagai gantinya, dibuat dengan kayu yang disambung-sambung. Bila seratnya kurang bagus bisa diberi lapisan di atasnya (misalnya PVC atau veneer). Dengan kemajuan teknologi, saat ini limbah kayu juga dapat dimanfaatkan. Sisa kayu bisa diolah menjadi kayu lapis (plywood), blockboard, MDF (medium density fiberboard), dan particle board.
1. KAYU JATI
- Jati merupakan jenis kayu yang berkualitas prima. Jenis kayu ini banyak diminati karena memiliki tekstur dan serat yang khas. Bentuk uratnya tegas dan lebar-lebar. Warnanya coklat tua, tetapi pada jati muda warna coklatnya lebih pucat. Karena tampilannya yang khas tersebut, furnitur berbahan jati biasanya bergaya etnik, klasik, dan mewah. Selain tampilannya yang menarik, kayu jati juga memiliki daya tahan lebih kuat dibanding jenis kayu lainnya. Akan tetapi lebih berat.
- Saat ini ada beberapa jenis kayu jati yang dibedakan berdasarkan asalnya, seperti jati Jawa Timur, jati Jawa Tengah, dan jati Jawa Barat. Jati asal Jawa Timur lebih kuat dibanding jati asal Jawa Tengah atau Jawa Barat.
- Agar keindahan serat dan urat kayu tetap terlihat alami, finishing-nya bisa menggunakan politur, melamik, atau PU (polyurethane).
- Bahan baku yang semakin langka menyebabkan harganya terus melambung. Sebagai gambaran, sebuah sofa yang terbuat dari kayu jati dengan finishing melamik, harganya bisa 3 – 4 kali jika menggunakan bahan jenis kayu sungkai.